Soft Skills bukanlah hal yang sepele, keterampilan ini meliputi sikap, perilaku, dan keterampilan interpersonal. Banyak orang di luar sana yang meremehkan keterampilan penting dalam pekerjaan. Nah di buku ini telah dijelaskan bagaimana menumbuhkan keterampilan baik yang dapat diperaktikan di tempat kerja :
1. Mampu mengendalikan diri sendiri.
Ini hampir sama dengan merujuk pada tujuan akhir di kebiasaan 2, yaitu harus
bertanggung jawab terhadap diri sendiri untuk mengelola karier yang ingin
dicapai. Kenali diri dan apa kemampuannya, selaraskan antara kebutuhan hidup dengan
bekerja karena apabila tidak seimbang akan menghambat keduanya, teruslah
mencari sesuatu yang baru dan jangan terus diam pada keadaan yang membuat tidak
nyaman serta perbanyaklah pengalaman, dan ingatlah setiap kali mengambil
keputusan pasti selalu ada yang namanya risiko, berusaha terus untuk keluar
dari kebiasaan diri sendiri.
2. Setelah mampu mengendalikan diri
sendiri untuk menemukan apa yang ingin dicapai, selanjutnya adalah menuntaskan
pekerjaan. Maksudnya, kita fokus kepada orang lain, rekan kerja, bos. Pahami
apa yang dibutuhkan oleh atasan atau perusahaan baik saat ini ataupun masa
depan, jangan ragu untuk melakukannya. Apabila tidak mampu mengerjakan sesuatu
jangan mengatakan “ya” karena malu berkata tidak mampu atau karena ingin
mendapat pujian dari atasan, tetapi berhati-hatilah berkata “tidak” karena jika
hal ini dikatakan sekaligus akan mengecewakan atasan dan akan merusak karier
kita ke depannya.
Dalam bekerja hindari sifat mengeluh
seperti anak kecil karena hal ini sangat mengganggu dan tidak seorang pun mau
mendengarnya. Atur waktu pertemuan agar tersusun dengan baik sehingga tidak ada
yang bentrok. Dan ingat tidak semua pertemuan harus dihadiri, maka penting
sekali untuk mengetahui tujuan pertemuan tersebut, siapa yang akan ditemui, apa
dampaknya apabila pertemuan itu tidak dilakukan dan apakah itu bisa diwakilkan
dengan orang lain. Yang terakhir adalah jangan
membiasakan mengerjakan sesuatu dengan akal sehat karena sebagian besar sangat
jauh berbanding terbalik dengan aturan yang sudah ditentukan.
3. Katakan sesuatu yang tidak
menyinggung perasaan orang lain. Berbicalah yang sopan, apabila hendak meminta
pertolongan katakan “tolong” dan jika sudah dibantu maka jangan lupa
mengucapkan “terima kasih” dan apabila melakukan kesalahan bicaralah “maafkan
saya”. Ini sangat sepele tetapi jika hal ini dilupakan akan merusak hubungan
kita dengan rekan kerja sendiri. Dan yang terakhir adalah beranikan diri untuk
selalu bertanya apabila mengalami kesulitan, jangan malu dan jangan takut
pertanyaan kita bodoh karena itu sama saja dengan membatasi peluang untuk
bertumbuh.
4. Menangani pada pengkritik. Berpakaian
yang sopan dan pantas sehingga orang lain tidak menilai buruk tentang kita.
5. Mengikuti politik kantor. Milikilah
seorang mentor yang membimbing kita untuk menjadi lebih baik lagi dalam
bekerja. Janganlah menjadikan diri sebagai penjilat, jika kita tidak bermaksud
untuk menjilat atasan segera luruskan isu yang tersebar di kantor. Jangan
sekali-kali ikut bergosip, jika rekan kerja mengajaknya kita harus coba
mengelak dengan lembut. Pikirkan saat kita akan melangkahi atasan baik itu
dalam segi pengambilan keputusan, membuat rencana dan lain sebagainya.
Berhati-hatilah berurusan dengan asmara di kantor, jangan sampai melakukan
asmara di tempat kerja secara berlebihan sehingga dapat mengganggu rekan kerja
sekitar.
6. Perlu adanya mempromosikan diri
sendiri dan memperlihatkan kepada orang lain bahwa kita itu luar biasa. Tetapi
hal ini juga ada batasnya dan jangan sampai orang sekitar menjadi risi dengan
kelakuan kita.
7. Jangan mudah tersinggung saat
bekerja. Belajarlah sabar dalam menghadapi teguran atasan dan berubah menjadi
lebih baik. Jika terdapat persaingan, ingatlah kita harus menghindari hal itu
dengan menerapkan kebiasaan 4 yaitu menang/menang karena ini akan menciptakan
hubungan yang harmonis antara kita dengan rekan kerja yang lainnya. Kita menang
dan orang lainpun menang. Jika terdapat perbedaan generesi, hal yang paling
penting adalah hormat.
8. Jika kita sebagai pemimpin, jadilah
seorang pemimpin yang baik yang ikut terlibat mencapai tujuan perusahaan,
janganlah menjadi seorang bos yang hanya mampu memerintah dan tidak ikut
membantu mencapai tujuan perusahaan. Hindari menjadi atasan yang serbatahu dan
serbaberkuasa. Pemimpin adalah seseorang yang selalu diikuti perkataannya oleh
bawahan, maka apa yang dikatakan harus benar-benar sesuai dan baik.
Perlakukanlah semua orang dengan sama, jangan membeda-bedakannya entah itu dari
segi ekonomi, warna kulit, dan lain sebagainya. Satu hal yang paling penting
adalah kerendahan hati dan hal ini akan memberikan sukses besar bagi kita.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar