Blogger Widgets

Music

Kamis, 30 April 2015

Soft Skills di Tempat Kerja



 Soft Skills bukanlah hal yang sepele, keterampilan ini meliputi sikap, perilaku, dan keterampilan interpersonal. Banyak orang di luar sana yang meremehkan keterampilan penting dalam pekerjaan. Nah di buku ini telah dijelaskan bagaimana menumbuhkan keterampilan baik yang dapat diperaktikan di tempat kerja :

1.  Mampu mengendalikan diri sendiri. Ini hampir sama dengan merujuk pada tujuan akhir di kebiasaan 2, yaitu harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri untuk mengelola karier yang ingin dicapai. Kenali diri dan apa kemampuannya, selaraskan antara kebutuhan hidup dengan bekerja karena apabila tidak seimbang akan menghambat keduanya, teruslah mencari sesuatu yang baru dan jangan terus diam pada keadaan yang membuat tidak nyaman serta perbanyaklah pengalaman, dan ingatlah setiap kali mengambil keputusan pasti selalu ada yang namanya risiko, berusaha terus untuk keluar dari kebiasaan diri sendiri.

2. Setelah mampu mengendalikan diri sendiri untuk menemukan apa yang ingin dicapai, selanjutnya adalah menuntaskan pekerjaan. Maksudnya, kita fokus kepada orang lain, rekan kerja, bos. Pahami apa yang dibutuhkan oleh atasan atau perusahaan baik saat ini ataupun masa depan, jangan ragu untuk melakukannya. Apabila tidak mampu mengerjakan sesuatu jangan mengatakan “ya” karena malu berkata tidak mampu atau karena ingin mendapat pujian dari atasan, tetapi berhati-hatilah berkata “tidak” karena jika hal ini dikatakan sekaligus akan mengecewakan atasan dan akan merusak karier kita ke depannya.

Dalam bekerja hindari sifat mengeluh seperti anak kecil karena hal ini sangat mengganggu dan tidak seorang pun mau mendengarnya. Atur waktu pertemuan agar tersusun dengan baik sehingga tidak ada yang bentrok. Dan ingat tidak semua pertemuan harus dihadiri, maka penting sekali untuk mengetahui tujuan pertemuan tersebut, siapa yang akan ditemui, apa dampaknya apabila pertemuan itu tidak dilakukan dan apakah itu bisa diwakilkan dengan orang lain. Yang terakhir adalah jangan membiasakan mengerjakan sesuatu dengan akal sehat karena sebagian besar sangat jauh berbanding terbalik dengan aturan yang sudah ditentukan.
 
3. Katakan sesuatu yang tidak menyinggung perasaan orang lain. Berbicalah yang sopan, apabila hendak meminta pertolongan katakan “tolong” dan jika sudah dibantu maka jangan lupa mengucapkan “terima kasih” dan apabila melakukan kesalahan bicaralah “maafkan saya”. Ini sangat sepele tetapi jika hal ini dilupakan akan merusak hubungan kita dengan rekan kerja sendiri. Dan yang terakhir adalah beranikan diri untuk selalu bertanya apabila mengalami kesulitan, jangan malu dan jangan takut pertanyaan kita bodoh karena itu sama saja dengan membatasi peluang untuk bertumbuh.

4. Menangani pada pengkritik. Berpakaian yang sopan dan pantas sehingga orang lain tidak menilai buruk tentang kita.

5.  Mengikuti politik kantor. Milikilah seorang mentor yang membimbing kita untuk menjadi lebih baik lagi dalam bekerja. Janganlah menjadikan diri sebagai penjilat, jika kita tidak bermaksud untuk menjilat atasan segera luruskan isu yang tersebar di kantor. Jangan sekali-kali ikut bergosip, jika rekan kerja mengajaknya kita harus coba mengelak dengan lembut. Pikirkan saat kita akan melangkahi atasan baik itu dalam segi pengambilan keputusan, membuat rencana dan lain sebagainya. Berhati-hatilah berurusan dengan asmara di kantor, jangan sampai melakukan asmara di tempat kerja secara berlebihan sehingga dapat mengganggu rekan kerja sekitar.

6. Perlu adanya mempromosikan diri sendiri dan memperlihatkan kepada orang lain bahwa kita itu luar biasa. Tetapi hal ini juga ada batasnya dan jangan sampai orang sekitar menjadi risi dengan kelakuan kita.

7. Jangan mudah tersinggung saat bekerja. Belajarlah sabar dalam menghadapi teguran atasan dan berubah menjadi lebih baik. Jika terdapat persaingan, ingatlah kita harus menghindari hal itu dengan menerapkan kebiasaan 4 yaitu menang/menang karena ini akan menciptakan hubungan yang harmonis antara kita dengan rekan kerja yang lainnya. Kita menang dan orang lainpun menang. Jika terdapat perbedaan generesi, hal yang paling penting adalah hormat.

8. Jika kita sebagai pemimpin, jadilah seorang pemimpin yang baik yang ikut terlibat mencapai tujuan perusahaan, janganlah menjadi seorang bos yang hanya mampu memerintah dan tidak ikut membantu mencapai tujuan perusahaan. Hindari menjadi atasan yang serbatahu dan serbaberkuasa. Pemimpin adalah seseorang yang selalu diikuti perkataannya oleh bawahan, maka apa yang dikatakan harus benar-benar sesuai dan baik. Perlakukanlah semua orang dengan sama, jangan membeda-bedakannya entah itu dari segi ekonomi, warna kulit, dan lain sebagainya. Satu hal yang paling penting adalah kerendahan hati dan hal ini akan memberikan sukses besar bagi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar